Chandra Ikhlas Blog': Desember 2013

Rabu, 18 Desember 2013

Peneliti ITS Bisa "Sulap" Lumpur Sidoarjo Jadi Baterai Lithium


                                                       Halloo Agan/Aganwati sekalian!!! 
Ane cuman mau berbagi info tentang
"Peneliti ITS Yang Bisa "Sulap" Lumpur Sidoarjo Jadi Baterai Lithium".






Dua peneliti senior Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya, Dr. Amien Widodo dan Dr. Lukman Noerochim, hari ini mempresentasikan hasil penelitian mereka di Kantor Staf khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana Alam.

Pada penelitian yang berjudul "Proses Ekstraksi dan Pengolahan Lithium dari Lumpur Sidoarjo untuk Pembuatan Katoda Baterai Lithium" itu, kedua peneliti mengatakan bahwa lumpur yang disemburkan di Sidoarjo dapat diekstrak menjadi unsur kimia pembuatan katoda untuk baterai Lithium — baterai yang digunakan di hampir seluruh telepon seluler saat ini.

Kedua peneliti bersama Tim Terpadu Riset Mandiri (TTRM) memaparkan hasil penelitian mereka mulai dari komposisi kimia dan struktur molekul lumpur, berapa potensi kandungan Lithium dalam lumpur, sampai berapa besar kandungan Lithium yang berhasil diekstraksi.

Dr. Lukman Noerochim, salah satu periset mengungkapkan bahwa relevansi penelitian ini adalah untuk mendapatkan proses ekstraksi yang ekonomis dan efesien dari lumpur Sidoarjo.

"Teknologi yang kami tawarkan tepat guna, dan hasilnya dapat digunakan langsung oleh industri baterai Lithium," ungkap Lukman, yang merupakan peneliti dari Jurusan Teknik Material dan Metalurgi ITS.

Sementara itu, setelah menyimak hasil paparan para periset, Staf Khusus Presiden Andi Arief berharap hasil riset ini akan membawa hasil positif dan menjadi salah satu solusi di tengah ketidakpastian dan debat tanpa ujung meluapnya lumpur di Sidoarjo.

"Pemanfaatan semburan lumpur dari hasil riset ini jelas dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan ekonomi daerah dan nasional. Apalagi konsumsi Lithium semakin meningkat di Indonesia dan luar negeri seiring membanjirnya produk elektronik seperti gadget dan ponsel," tutur Andi Arief.

Turut menghadiri pemaparan penelitian tersebut, Dr Andang Bachtiar, Dr Budiarto Ontowirjo, Ir RM Zulkipli, dan Ir Yanno N. Rencananya, awal tahun 2014, riset ini akan dilanjutkan sampai menghasilkan kesimpulan untuk fabrikasi baterai Lithium dengan katoda hasil ekstraksi lumpur Sidoarjo.

Untuk diketahui, semburan lumpur Sidoarjo telah berlangsung lebih dari tujuh tahun sejak kemunculannya pada 29 Mei 2006 di Desa Renokenongo dan Siring, Kecamatan Porong, Sidoarjo. Dan, belum ada ahli dan hasil penelitian yang bisa memastikan kapan lumpur ini akan berhenti menyembur.

Pada puncaknya, semburan menumpahkan 180.000 meter kubik (m3) lumpur per hari. Kini, tingkat semburan berkurang menjadi 15.000-20.000 m3 per hari. Menurut Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS), volume itu sama dengan isi delapan kolam renang ukuran olimpiade per hari.


(SEA Games Terburuk) Dicurangi Atlet Tuan Rumah, Pelari Indonesia Menangis




TRIBUNNEWS.COM – Triyaningsih tertunduk lesu saat masuk garis finis. Bahkan air matanya menetes tak tertahankan setelah hanya menjadi runner-up di nomor favoritnya lari 5.000 meter di lintasan lari Wunna Theikdi Stadium, Naypyitaw, Myanmar pada SEA Games 2013 hari ke-14, kemarin.

Air mata Triya mengalir bercampur dengan keringat yang membanjiri mukanya. Atlet jebolan Diklat Salatiga Jawa Tengah ini menangis bukan semata karena gagal mempertahankan medali emas. Ia mengucurkan air mata sebab merasa dicurangi oleh pihak tuan rumah hingga hanya meraih medali perak.

Medali emas di nomor ini jatuh ke tangan atlet tuan rumah, Phyu War Thet. Medali perunggu juga disabet pelari Myanmar Khin Mar Sal. Kubu Indonesia kemudian menilai kemenangan War Thet kontroversial. Mereka menyebut ada kecurangan yang jelas-jelas dilakukan oleh si atlet yakni keluar dari jalur. Tim Indonesia pun mengajukan protes resmi.

"Benar, kami protes karena ingin menegakkan aturan. Seharusnya atlet tuan rumah didiskualifikasi," kata manajer atletik Indonesia, Paulus Lay, usai perlombaan.

Menurut dia, kemenangan tuan rumah harus didiskualifikasi karena sang atlet keluar dari jalur. Itu terlihat jelas pada layar televisi yang ditayangkan di stadion. Bahkan pemutaran tayangan dilakukan dua kali. "Terlihat jelas di layar, tapi juri tidak mendiskualifikasi. Makanya kita protes," katanya.
Wasit atletik, Soe Han, sempat mendatangi Paulus Lay. Ia meminta rekaman video untuk memastikan adanya pelanggaran tersebut. "Kenapa minta ke kami, ofisial pasti punya rekamannya," katanya.

Catatan waktu Triya yang terpaut jauh dengan War Thet kian menegaskan kecurigaan tersebut. Triyanigsih mencatatkan waktu 16 menit 24,36 detik. Sedang Phyu War Thet melesat dengan catatan waktu 16 menit 06,1 detik. Peraih perunggu Khin Mar Sal mengemas waktu 17 menit 37,57 detik.

Triyanigsih memang jadi andalan di nomor 5.000 meter, dan 10 ribu meter. Ia adalah juara bertahan di nomor tersebut, termasuk juga meraih medali emas di nomor maraton pada SEA Games 2011 lalu. Pada PON 2012 Riau juga menyumbangkan dua medali emas (lari 5.000 dan 10 ribu meter) untuk kontingen Jawa Tengah.

Namun, karena mepetnya waktu maraton dengan nomor 5.000 m di SEA Games kali ini, maka Triya melepas nomor maraton, dan fokus di nomor 5.000 m, serta 10.000 meter yang dijdwalkan berlangsung Kamis (19/12/2013) besok. Sayangnya, "pengorbanan" itu tak menjadi sia-sia karena ia kemudian tetap gagal mempersembahkan emas.

Dengan protes ini, data resmi catatan waktu belum dikeluarkan panitia. Meski demikian, demi menguatkan protes pihak panitia meminta pendamping Indonesia menyertakan rekaman perlombaan.

Jika Phyu War Thet terbukti berpindah jalur, ia akan didiskualifikasi dan medali emas otomatis akan menjadi milik Triyaningsih. Namun sampai kemarin sore, belum ada kabar tentang pengajuan protes tersebut.

Di nomor 5.000 meter putra, Indonesia juga gagal mempertahankan medali emas Agus Prayogo, yang juara bertahan hanya mampu menduduki posisi kelima dengan waktu 14 menit 51,91 detik.

Di nomor ini, Indonesia hanya mampu meraih medali perunggu melalui Ridwan. Medali emas jatuh ke tangan atlet Vietnam, Van Lai Nguyen, dengan perak menjadi milik Boonthung Srisung dari Thailand.

Sumber : http://www.tribunnews.com/sport/2013...nesia-menangis

Komentar :
Uda berasa main CTR aja pake acara motong jalur.
Uda gitu ntu juri kerjaannya apaan kok kagak tau ada atlet motong jalur?